Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Pendidikan Kepramukaan: Membangun Karakter Melalui Pengalaman Nyata

Oleh: M. Aqil Aziz, M.Pd.

Pengawas Sekolah Korwil Satpendik Kec. Songgom



Pendidikan kepramukaan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional Indonesia. Diintegrasikan secara resmi melalui Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, kegiatan kepramukaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter, kemandirian, dan semangat kebangsaan peserta didik. Pendidikan kepramukaan tidak hanya menjadi kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga merupakan media pendidikan nonformal yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman langsung kepada peserta didik. 

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Nasrudin (2018:74) menjelaskan bahwasanya prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota gerakan pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Pelaksanaan pendidikan kepramukaan dilandasi oleh suatu sistem, yaitu yang disebut dengan sistem among serta dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan.

Pendidikan kepramukaan di sesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara. Melalui kegiatan kepramukaan, peserta didik diarahkan untuk menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia, disiplin dan bertanggung jawab, cinta tanah air dan memiliki semangat kebangsaan, mampu bekerja sama dan menghargai perbedaan, tanggap terhadap tantangan dan mampu menyelesaikan masalah secara kreatif.

Pelaksanaan di Satuan Pendidikan 
Pendidikan kepramukaan pada satuan pendidikan dapat dilaksanakan melalui tiga model, yaitu: 1) Model Blok: Dilakukan secara periodik, misalnya dalam bentuk perkemahan sabtu-minggu (Persami) yang menyatu dalam kurikulum. 2) Model Aktualisasi: Mengaitkan nilai-nilai kepramukaan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas. 3) Model Reguler: Kegiatan mingguan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib bagi peserta didik kelas IV SD/MI hingga SMA/SMK/MA, mulai dari golongan siaga, penggalang, hingga penegak. Pendidikan Kepramukaan juga menekankan pada metode belajar sambil melakukan (learning by doing), sistem kelompok, dan kegiatan di alam terbuka. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif bagi peserta didik.

Manfaat yang Dirasakan 
Banyak manfaat yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan. Seperti yang penulis rasakan juga, aktif di berbagai kegiatan kepramukaan memberikan nilai tambah tersendiri, mulai dari bertambah banyaknya teman, pengalaman-pengalaman menarik, meningkatnya kemampuan atau skill dalam menghadapi beberapa permasalahan, serta menfaat-manfaat lain yang hanya didapatkan di pendidikan kepramukaan. Banyak satuan pendidikan yang melaporkan bahwa kegiatan kepramukaan berdampak positif terhadap perkembangan karakter siswa. Dampak positif tersebut antara lain: meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi, mendorong keterampilan kepemimpinan sejak dini, menumbuhkan kesadaran sosial dan sikap gotong royong, menyediakan ruang untuk eksplorasi minat dan bakat, 

Tantangan dan Solusi 
Banyak tantangan yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam mengimplementasikan pembelajaran/pendidikan kepramukaan. Beberapa tantangan dalam pelaksanaan kepramukaan di sekolah antara lain kurangnya sumber daya pembina pramuka yang mumpuni, fasilitas yang masih terbatas, dan rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. Untuk itu, diperlukan dukungan dari seluruh pihak mulai dari kepala sekolah, guru, orang tua, serta pemerintah daerah untuk mengembangkan kepramukaan secara berkelanjutan. Pendidikan kepramukaan bukan sekadar kegiatan luar kelas, tetapi merupakan wahana pembentukan karakter yang kuat bagi generasi penerus bangsa. Melalui pembelajaran yang menyenangkan dan penuh tantangan, pramuka menjadikan siswa lebih siap menghadapi kehidupan nyata, menjunjung nilai-nilai kebangsaan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Semoga pendidikan kepramukaan tetap eksis, tak lekang oleh berbagai isu perubahan atau pergantian kurikulum yang ada di sistem pendidikan di negara kita. Satu pramuka untuk Indonesia maju. (

Post a Comment

0 Comments