![]() |
Credit Foto : Facebook Vijay Sakwad |
Banyak orang terpesona pada kepintaran, seolah hidup hanya soal nilai tinggi, gelar akademik, dan prestasi yang bisa ditunjukkan lewat sertifikat. Namun, kecerdasan tidak selalu menjamin kesuksesan. Tidak semua yang menempuh pendidikan tinggi mampu bertahan menghadapi kerasnya kehidupan nyata.
Pengetahuan yang luas akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan tindakan nyata. Dunia tidak selalu menyediakan ruang bagi mereka yang hanya cerdas secara intelektual. Yang justru mendapat tempat terhormat adalah mereka yang tangguh, yang mampu bangkit setelah jatuh, dan terus mencoba meski berkali-kali menemui kegagalan.
Pelajaran-pelajaran penting tentang hidup sering kali tidak ditemukan dalam buku-buku tebal, melainkan dari pengalaman nyata orang-orang sederhana di sekitar. Petani yang tetap menanam meskipun sadar hasil panen bisa gagal karena cuaca. Tukang becak yang terus mengayuh meski panas dan lapar mengintai setiap hari. Mereka mungkin tidak dianggap pandai menurut standar pendidikan formal, tetapi mereka menghayati nilai kerja keras dan keuletan yang sesungguhnya.
Roda kehidupan lebih banyak digerakkan oleh mereka yang tidak pernah berhenti mencoba, daripada oleh mereka yang hanya pandai berbicara. Orang-orang yang tidak malu bekerja, yang tetap melangkah meskipun perlahan, dan yang terus menjaga semangat meski kegagalan berkali-kali menyapa.
Seperti yang ditegaskan oleh Angela Duckworth (2016) dalam bukunya Grit: The Power of Passion and Perseverance, kegigihan dan semangat jangka panjang lebih penting dibanding kecerdasan intelektual dalam menentukan kesuksesan seseorang. Orang yang gigih cenderung mampu bertahan dan menyelesaikan apa yang dimulainya, meski menghadapi hambatan besar.
Hal senada juga disampaikan oleh Carol Dweck (2014) dalam konsep growth mindset-nya, bahwa mereka yang meyakini kemampuan berkembang melalui usaha akan lebih mampu bertahan dan sukses daripada mereka yang hanya mengandalkan bakat.
Keberhasilan bukan sesuatu yang datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari kesetiaan terhadap proses. Kepintaran tanpa kegigihan hanyalah kesombongan yang cepat basi. Sebaliknya, usaha yang konsisten, meski kecil, adalah kunci untuk meraih hasil yang besar.
Tidak perlu terlalu terpesona oleh kecerdasan orang lain. Bila belum sepintar mereka, setidaknya jangan kalah dalam hal semangat dan ketekunan. Sebab, dalam kehidupan ini, yang paling kuat bukanlah yang paling pandai, tetapi mereka yang paling tahan untuk tidak menyerah. (Warto)
0 Comments